Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, baru-baru ini mengajak industri Jepang untuk berinvestasi dalam program hilirisasi yang sedang dijalankan oleh pemerintah Indonesia. Ajakan ini disampaikan dalam pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, di Istana Kepresidenan Bogor pada 11 Januari 2025. Pertemuan ini menjadi momen penting dalam memperkuat hubungan ekonomi antara kedua negara.

Latar Belakang Pertemuan

Pertemuan antara Prabowo dan Ishiba merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kerjasama bilateral di berbagai sektor, termasuk ekonomi, perdagangan, dan investasi. Prabowo menyambut baik kunjungan PM Jepang sebagai langkah positif untuk memperkuat kemitraan strategis antara Indonesia dan Jepang. Dalam sambutannya, Prabowo menekankan pentingnya kolaborasi antara kedua negara dalam menghadapi tantangan global.

Program Hilirisasi Indonesia

Program hilirisasi yang diusung oleh pemerintah Indonesia bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk lokal dengan mengolah sumber daya alam menjadi produk jadi. Hal ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan mengurangi ketergantungan pada impor. Prabowo menjelaskan bahwa Indonesia memiliki banyak potensi sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk hilirisasi, termasuk sektor pertanian, perikanan, dan mineral.

Indonesia ingin mengundang industri Jepang untuk berinvestasi dalam program hilirisasi ini. Kami percaya bahwa dengan teknologi dan pengalaman Jepang, kita dapat meningkatkan kualitas produk dan daya saing di pasar global,” ungkap Prabowo. Ia juga menekankan bahwa kerjasama ini akan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak, baik dari segi ekonomi maupun sosial.

Tawaran Kerja Sama dari Jepang

Dalam pertemuan tersebut, PM Ishiba menyatakan ketertarikan Jepang untuk berkontribusi dalam program hilirisasi Indonesia. Ia menekankan bahwa Jepang memiliki pengalaman dan teknologi yang dapat membantu Indonesia dalam mengembangkan industri hilir. “Kami siap untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam berbagai proyek yang dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi,” kata Ishiba.

Ishiba juga menawarkan kerja sama di bidang pertanian dan ketahanan pangan, yang merupakan isu penting bagi kedua negara. Jepang memiliki teknologi pertanian yang maju dan dapat membantu Indonesia dalam mencapai swasembada pangan.

Manfaat Investasi Jepang

Investasi dari Jepang di sektor hilirisasi diharapkan dapat memberikan berbagai manfaat, antara lain:

  1. Peningkatan Kualitas Produk: Dengan teknologi dan keahlian Jepang, produk-produk Indonesia dapat ditingkatkan kualitasnya, sehingga lebih kompetitif di pasar internasional.
  1. Penciptaan Lapangan Kerja: Investasi ini akan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat Indonesia, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan.
  1. Transfer Teknologi: Kerjasama ini juga akan memungkinkan transfer teknologi dari Jepang ke Indonesia, yang penting untuk pengembangan industri lokal.
  1. Diversifikasi Ekonomi: Dengan mengembangkan sektor hilir, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah dan meningkatkan diversifikasi ekonomi.

Ajakan Prabowo kepada industri Jepang untuk berinvestasi dalam program hilirisasi merupakan langkah strategis dalam memperkuat hubungan ekonomi antara kedua negara. Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan Indonesia dapat memanfaatkan potensi sumber daya alamnya secara optimal dan meningkatkan daya saing di pasar global.

Pertemuan ini juga mencerminkan komitmen kedua negara untuk saling mendukung dalam menghadapi tantangan ekonomi global. Dengan kolaborasi yang erat, Indonesia dan Jepang dapat menciptakan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat kedua negara.